H
|
aiii. Perkenalin
namaku Zahrotun Na’imah. Biasanya, teman-temanku memanggilku Na’im. Aku kelas 1 SMA di MAN Yogyakarta 1. Aku
lahir di Batang,15 januari 1998. Baru kemarin aku merayakan ulang tahunku yang
ke-16 . Aku anak sulung dari 2 bersaudara,aku mempunyai adik laki-laki bernama
Ahmad Abdillah. Sekarang dia kelas 5 sd. Alhamdulillah, sampai sekarang kedua
orangtuaku masih lengkap, ayahku bernama Casdiyono, ibuku bernama Sriyati.
Setelah aku
dilahirkan, orangtuaku merantau ke kota yg cukup jauh yaitu Batam.
Jadi,semenjak kecil,aku hidup disana sampai kelas 3 smp. Riwayat pendidikan
berawal dari TK yang bernama TK Nurul Jadid yang letaknya tidak jauh dari
tempat tinggalku. Setelah lulus TK, aku melanjutkan pendidikan di tingkat SD di
SDN 008 Bengkong yang letaknya pun tidak jauh dari tempat tinggalku. Setelah
lulus SD dengan nem yang memuaskan. Aku
melanjutkan pendidikan di tingkat SMP di SMPN 6 Batam RSBI. Sebelum diterima di
smp tersebut. Aku melakukan 5 tahap tes masuk smp tersebut dan pasti tentunya
butuh pengorbanan yang tidak main-main. Dan pada akhirnya aku diterima di test
psikotest yaitu tes tahap terakhir dengan skor 122. Sekolah ku yang satu ini
emang berbeda dari sekolah lainnya karena merupakan satu-satunya sekolah yang
ada di Batam dengan tarafan Internasional (RSBI) dan kedua orangtuaku sangat
bangga karena aku bisa bersekolah di SMP
terbaik di
Batam. Di Sekolah
tersebut aku benar-benar diuji kecerdasan otakku karena orang-orang yang
bersekolah disana bukan sembarang orang, mereka merupakan orang-orang yang
memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat diterima disitu. Di Sekolah
tersebut aku memiliki pesaing-pesaing tangguh yang kapan saja dapat menjatuhkan
baik keadaan mental maupun fisik. Hari demi hari kulalui dengan suka maupun
duka dan pada akhirnya aku duduk dikelas 3 SMP. Pada saat itu, wali kelasku
bertanya padaku, mau lanjut ke manakah aku setelah ini? Aku masih bingung. Aku
ingat kata-kata Mem Tis “kalau kalian ingin kuliah di kota luar, mulainya
mencari SMA dimana kalian ingin berkuliah” seketiika itu aku langsung teringat
bahwa kelak nanti aku ingin kuliah di UGM maka dari itu aku harus SMA di Jogja.
Saat di Rumah aku berbicara kepada orangtuaku tentang perkataan Mem Tis dan
mereka menyutujui permintaan ku dengan syarat Nem harus diatas 36 dan disana
nanti aku harus tinggal di Pondok Pesantren
Pada saat
penerimaan Ijazah, aku kecewa karena nem UN ku tidak mencapai 36,hanya 34,7
tapi itu merupakan pencapaian yang lumayan bagus. Tapi aku tetap bertekad ingin
SMA di Jogja. Tanggal 29 aku pergi ke Jogja bersma Ibuku untuk mendaftarkan SMA
disana. Sekolah pertama yang aku datangi adalah SMA 8 Yogykarta. Aku tidak
begitu yakin akan masuk sekolah terbaik di Jogja itu tapi kan tidak ada salahnya
mencoba. Ketika ingin mengambil formulir ternyata harus disertakan SKHUN asli
dan saat itu SKHUN ku belum keluar, aku langsung lemes. Tetapi, masku punya ide
kalau di MAN Yogyakarta 1 bisa masuk tanpa SKHUN asli. Lalu, aku,ibuku bersama
masku mendatangi sekolah tersebut. Setelah tes, aku langsung mencari pondok
terdekat dari sekolah tersebut. Setelah mencari-cari akhirnya aku mendapatkan
pondok pesantren yaitu Pondok Pesantren Al-Barokah yang letaknya tidak jauh
dari sekolahku. Aku berangkat memakai sepeda.
Hari-hari ku jalani
dengan bahagia disana hingga sekarang . disekolah itu aku mengikuti beberapa
organisasi yaitu Tonti dan Rohis. Dan insya allah nanti ingin mendaftarkan diri
menjadi anggota Mansa Capell yaitu grup Acapella Mansa, mudah-mudahan bisa
bergabung kelak nanti. Aamiin.